Banteninfo (Banten)- Setiap tahun, calon mahasiswa yang ingin masuk ke PTN sangat antusias dan kompetitif, sehingga diperlukan bimbingan tes bagi para calon mahasiswanya. UIN Syarif Hidayatullah jakarta merupakan salah satu universitas yang banyak diminati oleh siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri. Banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar sudah selayaknya ada sebuah latihan khusus untuk mengerjakan soal-soal masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bimtest merupakan salah satu cara untuk membantu para calon mahasiswa dalam menghadapi ujian penerimaan mahasiswa baru.
“HMB Hadir untuk membantu para pelajar lulusan SMA dan Sederajat yang ingin melanjutkan ke kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” Ujar Mufti Azmi Ketua HMB kepada bantenifo.com, Kamis (16/06)
Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) merupakan salah satu organisasi Mahasiswa yang turut andil dalam melatih calon mahasiswa UIN Jakarta melalu Jalur Mandiri. Rutinitas Bimbingan Test ini rutin dengan memberikan materai dari tutor yang memiliki kompetensi dibidangnya.
“Program bimtest ini adalah program tahunan kami, tentunya untuk membantu adik-adik calon mahasiswa dalam menghadapi soal-soal ujian nanti, kami menyiap para pemateri dan tutor-tutor yang handal pada bidangnya” Tegasnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini HMB menggelar Stadium General yang bertempat di Aula Syafruddin Prawiranegara dengan menghadirkan aktivis mahasiswa 98 Wanda Hamidah.
“kami merasa sangat senang karena bimtest pada tahun ini dibuka dengan Studium General yang di support oleh Kelompok Studi Trisakti (KST) dan Bu wanda hamidah menjadi bagian dari inspirasi dan motivasi semangat aktivisme mahasisawa” tutur azmi
Studium General kali ini membawa tema “One step to join in the world community” dengan pembicara Wanda Hamidah yang di moderatori oleh Ulum, disela-sela pembicaraannya ia perpesan bahwa “ketika menjadi mahasiswa, kita harus mempertahankan nilai idealisme sebagai mahasiswa, karena idealisme itu harta yang paling berharga di jiwa mahasiswa, kemudian ketika mengkritik nanti jangan hanya bicara, tapi harus bertindak juga untuk memulai perubahan. Karena kita menuntut ilmu di kampus nanti bukan hanya untuk diri sendiri saja tapi harus berguna bagi orang lain” ungkap aktifis 98 ini. (aan/sdm).