Urgensi Pendidikan Karakter Pemuda Indonesia Demi Menyongsong “Indonesia Emas 2045”

Urgensi Pendidikan Karakter Pemuda Indonesia Demi Menyongsong “Indonesia Emas 2045”

0
BAGIKAN

Oleh, Nida Amatul Firdausnah (Kepala Divisi Kepenulisan KAMMI FKIP UNTIRTA)

Source: smp12surabaya.sch.id

“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” – Ir. Soekarno

Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara yang memperoleh masa bonus demografi pada 2030-2040. Bonus demografi sendiri adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (usia dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun). Peningkatan kualitas dari segi pendidikan maupun keterampilan sudah selayaknya menjadi perhatian utama demi mengimbangi ketersediaan SDM yang melimpah. Maka dengan begitu kita akan mampu memanfaatkan kesempatan emas ini dengan maksimal. Mengapa dikatakan sebagai kesempatan emas? Karna Indonesia pada masa itu akan memiliki jumlah pemuda serta usia produktif yang lebih banyak. Disinilah pernah pemuda sangat diharapkan untuk mampu meningkatkan kualitas SDM demi tercapainya cita-cita “Indonesia Emas 2045“.

Cuplikan pidato Bung Karno diatas menyiratkan bahwa pemuda adalah manusia yang energic dan memiliki daya juang yang tinggi. Kalimat tersebut juga menggambarkan betapa berpengaruhnya pemuda sebagai agen perubahan, sehingga peran pemuda disini sangatlah dibutuhkan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Karna para pemuda jugalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dimasa depan. Eksistensi pemuda saat ini ialah mereka yang akan berperan pula dimasa yang akan datang. Sehingga kualitas pemuda saat ini sangat menentukan kualitas keberlangsungan negara dimasa depan.

Namun dengan melihat realita pemuda di lapangan saat ini, nampaknya banyak generasi muda Indonesia yang tidak siap menerima tantangan sekaligus peluang emas ini. Hal ini dibuktikan dengan lunturnya nilai-nilai luhur para generasi muda akibat ketidakmampuan mengimbangi perkembangan zaman. Tergerusnya karakter generasi muda mengakibatkan pemuda tidak lagi dijajah secara fisik, melainkan secara pikiran dan mental. Bisa dibayangkan akan seperti apa potret pemuda Indonesia di 2045 jika saat ini saja generasi mudanya banyak yang tenggelam oleh hal-hal negatif. Cita-cita “Indonesia Emas 2045” hanya akan menjadi mimpi di siang bolong jika bibit-bibit generasi mudanya lemah.

Baca Juga :   Perjalanan Demokrasi dan Lahirnya Pilkada Serentak

Disinilah peran serta pendidikan menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter pemuda. Karna dari pendidikan yang berkualitaslah akan lahir para pemuda yang berkualitas pula. Perlu digaris bawahi bahwa proses pendidikan tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitifnya saja, namun juga harus adanya keseimbangan pada kecerdasan emosional dan spriritualnya. Kecerdasan emosional sangat perlu untuk ditanamkan dalam diri para generasi muda, pasalnya kecerdasan emosional ini akan menentukan kualitas seseorang dalam kehidupan bersosial. Pemuda yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan lebih beradab dalam bertingkah laku dan bertindak tutur dalam masyarakat. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki kecerdasan emosional yang baik maka akan lebih cenderung menimbulkan hal-hal negatif yang akan merusak struktur sosial bahkan merugikan bangsa. Generasi muda yang memiliki tingkat spiritual yang baik pula mendapatkan banyak manfaat dari segi kesehatan fisik maupun kualitas mentalnya. Hal ini dipaparkan oleh Para peneliti dari Columbia University, Amerika Serikat setelah melakukan penelitian selama lebih dari 20 tahun. Yang mana para generasi muda yang memiliki tingkat spiritual yang baik akan lebih optimis dan tekun dalam menjalankan sesuatu. Merekapun terhindar dari dari penyakit mental seperti depresi. Mereka yang memiliki tingkat spiritual yang baik pun akan lebih terhindar dari perbuatan-perbuatan negatif seperti seks bebas dan narkoba.

Baca Juga :   Semangat Berbangsa Dalam Kekayaan NKRI

Bobroknya karakter bangsa di negeri ini membawa Indonesia berada dalam krisis multidemensional yang mana segala pertentangan disegala bidang dan bobroknya moral bangsa sedang melanda negeri ini (Momonika, 2014). Sehingga pendidikan karakter menjadi sebuah urgensi di negeri ini sebagai mana pernyataan sang proklamator negeri ini Ir. Soekarno bahwa perlunya nation and character building sebagai bagian integral pembangun bangsa. Pendidikan karakter sendiri lebih mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak. Sehingga dengan adanya pendidikan karakter yang terprioritaskan dalam sistem pendidikan di negeri ini, akan terbentuk pula kepribadian generasi muda masa depan yang berkualitas, sehingga bangsa Indonesia akan terselamatkan dari jurang kelemahan dan kehancuran.

Dinamika yang semakin kompleks mendesak bangsa ini untuk segera mencari jalan keluar demi menyongsong tahun kejayaan di 2045 nantinya. Dengan adanya peran serta pemuda dengan kualitas karakter yang lebih baik maka Indonesia akan siap meraih 100 tahun kemerdekaannnya. Cita-cita “Indonesia Emas 2045” pun bukan lagi menjadi mimpi belaka jika bibit-bibit mudanya memiliki intelektual dan integritas yang tinggi dibarengi dengan kualitas karakter yang baik pula.

TINGGALKAN KOMENTAR