Transformasi Pelayanan Melalui Makna Hari Amal Bhakti

Transformasi Pelayanan Melalui Makna Hari Amal Bhakti

0
BAGIKAN

Oleh: Ade Fitriyana
Pelaksana Subbag T.U Kemenag Kota Serang

Pengabdian pada Negara dan pelayanan terhadap masyarakat menjadi tugas yang diemban oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 sebagaimana yang tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 memilki target tercapainya 3 (tiga) sasaran hasil utama, yaitu 1. Terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi Nepotisme, 2. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi, serta 3. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

Usaha dan upaya kementerian agama untuk menyelaraskan dengan grand design tersebut ditindaklanjuti dengan hadirnya Keputusan Menteri Agama No 447 Tahun 2015 yang menjadi cikal bakal lahirnya slogan 5 (lima) budaya kerja kementerian agama yakni : Integritas, profesionalisme, inovasi, tanggungjawab, dan keteladanan.

Hari amal bhakti merupakan hari lahir kementerian agama yang puncaknya digelar setiap tanggal 03 januari sebagai seremoni untuk mengingat dan meneruskan cita cita serta tujuan para pendiri kementerian agama dalam menjamin serta memelihara kepentingan agama beserta pemeluknya. Keberadaan kementerian agama di tengah masyarakat menjadi suatu hal yang penting dalam mewujudkan pembangunan masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul searah dengan rencana strategis dan arah kebijakan kementerian agama 2020-2024.

Baca Juga :   Peran Radikalisasi Pemikiran Dalam Perubahan Sosial Yang Progresif

Agenda Hari amal bhakti sejatinya bukan hanya sebatas perayaan atau menyemarakan gebyar dan sejenisnya namun harus dimaknai lebih sebagai lompatan perubahan dalam pelayanan terhadap masyarakat yang dapat mendorong untuk lebih inovatif, merombak mindset paradigma pegawai mengarah kepada kebaikan. Rangkaian penyelenggaraan kegiatan musti diarahkan kepada hal yang memiliki persepsi positif di masyarakat, mulai dari pelaksanaan lomba permainan dan kompetisi yang relevan dengan peningkatan moral dan etos kerja dilandasi semangat fair play menjunjung tinggi sportifitas dan kebersamaan menanamkan kerjasama yang tinggi sehingga dapat lebih bermakna.

Semangat jiwa sosial dalam kemasan bakti sosial merupakan hal terpuji yang acap kali menyertai setiap rangkaian kegiatan hari amal bhakti. Tentunya hal ini perlu dicerminkan dengan perilaku sehari hari yang berahlakul karimah mengedepankan keihklasan dalam beramal dilandasi kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitar sebagai perwujudan rasa kemanusiaan yang tinggi. Sehingga dapat berimbas pada sikap pandangan dalam bekerja yang selalu mengedepankan kepentingan organisasi dibanding kepentingan pribadi.

Baca Juga :   PEMUDA DAN KEBANGKITAN ISLAM

Dalam setiap rangkaian acara dan kegiatan hari amal bhakti yang dilaksanakan sepatutnya dapat direfleksikan dengan peningkatan kualitas layanan publik kemudian dijabarkan melalui program kegiatan yang telah disusun. Hal ini bukan hanya menjadi tugas pimpinan dalam mencapai kinerja organisasi yang baik, namun peran semua pegawai serta mitra kerja pada Instansi kementerian agama menjadi faktor penentu keberhasilan tercapainya visi dan misi.

Semoga Hari amal bhakti kali ini bisa menjadi momentum pelecut motivasi dalam memelihara kebersamaan, dedikasi, komitmen dan loyalitas terhadap organisasi untuk peningkatan kinerja dalam melayani umat menuju good governance. Selanjutnya maknai dengan perubahan pola pikir dalam berkerja, yang awalnya terkesan dilayani menjadi melayani dengan baik. Niscaya transformasi layanan secara paripurna dapat terlaksana sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelayan masyarakat demi kemaslahatan bangsa dan Negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

8 + four =