H Anhar SE MM : Koperasi Sebagai Wujud Nyata Membangun Ekonomi Kerakyatan...

H Anhar SE MM : Koperasi Sebagai Wujud Nyata Membangun Ekonomi Kerakyatan di Banten

0
BAGIKAN

Banteeninfo(opini),- Wujud nyata membangun Ekonomi Kerakyatan dalam Masyarakat, harus kembali menjadi benteng yang kokoh menjaga perekonomian Umat. Tentu saja, salah satu sub dari konsep Ekonomi Kerakyatan itu adalah Koperasi. Berdasarkan semangat itulah, Banten harus menjadi percontohan pembinaan Ekonomi Kerakyatan yang dibangun melalui rakyat dan anak-anak muda.

Partai Berkarya merupakan wadah kepartaian yang baru, namun tidak dalam marwah memiliki peranan sangat penting  dalam mengusung kembali konsep Ekonomi Kerakyatan era Soeharto.

Benteng Ekonomi Masyarakat Desa harus kembali dibentuk, sehingga diperlukan kerja nyata. Dan saya bertekad memulainya dari Banten sebagai percontohan.

Jika dicermati, Desa-desa di berbagai pelosok Daerah secara fisik kemajuannya tampak, berbagai bangunan unit usaha moderan berlebel mart berdiri di pelosok-pelosok desa sekalipun.

Agaknya, kini orang-orang Kota tidak lagi berlibur ke Desa, mereka justru bekerja di desa, modal merekalah yang bekerja lalu berliburnya ke Eropa.

Kemudian bagaimana dengan Masyarakat Desa itu sendiri?,
Sudah siapkah mereka dengan serbuan perusahaan-perusahan bermodal tambun tersebut?
Lalu, bagaimana Pemerintah melakukan proteksi akan hal itu?

Berkaca pada era Kepemimpinan Presiden Soeharto, beliau jauh – jauh hari telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan serbuan kapitalisme ke Desa-desa. Soeharto mendorong berdirinya ribuan KUD (Koprasi Unit Desa) yang pada eranya betul-betul dianak emaskan.

Baca Juga :   Waste Democracy (From Waste By Waste To Waste) : Kreasi Sulap Alat Penyaringan Alami Berbahan Dasar Limbah Organik

Konsep Pak Harto kala itu adalah bagaimana KUD mampu menjadi penopang segala bentuk kegiatan Ekonomi Masyarakat desa, termasuk pasar riteil yang saat ini dikuasai Prusahaan-perusahaan raksasa berlebel mart.

Strategi Pemerintah untuk menghadirkan Pengusaha besar di desa dengan memberi izin berdirinya toko-toko riteil moderen, tidak bisa dihindarkan, karena hal itu juga merupakan salah satu strategi pemerintah untuk membangun Ekonomi Masyarakat Desa, karena jika hanya mengandalkan potensi rakyat, jelas lemah dari segi apa pun, berkaitan dengan modal dan sebagainya.

Kemudian, dengan masifnya riteil moderen tersebut merambah pasar Desa, lalu apa kontribusai yang diberikan kepada Masyarakat, serta apa saja batasan-batasanya agar masyarakat desa yang masih belum siap tersebut nantinya juga secara bertahap mampu ikut bersaiang?

Pertanyaan ini lah yang harus kita jawab dengan Karya nyata ditengah Masyarakat.

Belakangan, kita sudah mulai jarang membicarakan kegiatan Koperasi. Kini hampir diseluruh pelosok Desa kita mulai dikenalkan dengan kata BUMDES, kata yang muncul belakangan ini seolah-olah jadi Oase bagi masyarakat desa.

Uang yang cukup besar ikut digelontorkan pemerintah pusat ke Desa-desa diseluruh pelosok tanah air. Badan Usaha Milik Desa ini memperbolehkan Investor swasta untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi dipedesaan, boleh kita sebut BUMDES merupakan pintu masuk atau karpet merah bagi pengusaha untuk ber investasi di desa-desa di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Jangan Menyalahgunakan Agama

Pelaku-pelaku BUMDES diberikan pelatihan bagaimana mengembangkan Ekonomi Pedesaan. Lalu, pertanyaan yang muncul adalah : mau dikemanakan posisi KUD-KUD sebagai pengejawantahan Koperasi sebagai wujud dari Bentuk perekonomian yg di amanahkan Oleh UUD 1945 ?

Akankan suatu saat nanti perekonomian Indonesia berubah haluan menjadi Neoliberal yang dikuasai kapitalis, lalu, sudah siapkan Rakyat kita dipedesaan turut bersaing ? Atau pada akhirnya hanya akan menjadi kuli-kuli pengusaha perkotaan di kampung halaman nya sendiri.

Menjadi kewajiban kita semua dan khusus nya para kader Partai Berkarya untuk turun ke desa desa demi membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk membangun KUD-KUD yang secara fakta sudah sangat teruji di era pemerintahan Soeharto dulu.

Masyarakat Serta khususnya Kader Partai Berkarya bisa melakukan inovasi-inovasi baru untuk mengantisipasi sistem ekonomi kapitalis yang sudah merambah ke desa-desa melalui usaha Ritail berbagai bentuk mart-mart yang keuntungannya jelas diboyong ke kota.

TINGGALKAN KOMENTAR